Lekasan Ngayogjazz 2022

[ngg src=”galleries” ids=”8″ display=”basic_thumbnail” thumbnail_crop=”0″]Lekasan Ngayogjazz 2022 hadir kembali dan mengusung format segar dalam penampilannya. Berbeda dengan tahun sebelumnya, lekasan kali ini dibuka oleh sosok Ketua Tidak Umum Badan Panitia Usaha Pelaksanaan Kemeriahan Ngayogjazz, Boeng Hendro PlereD. Beliau mewakili Bapak Ketua Umum yang berhalangan hadir malam itu karena sedang dinas luar kota. Seperti biasa, Boeng Hendro PlereD tampil necis dalam balutan kostum pejuang, lengkap dengan aksesoris dan kacamata hitam—meskipun ruangannya gelap tertutup tirai hitam. Beliau tidak gentar orasi tentang persiapan pertunjukkan Ngayogjazz 2022 dan juga antusiasme warga Cibuk Kidul menyambut pergelaran ini.

Acara dilanjutkan dengan penampilan PELAT EL yang membawakan Sesaat Kau Hadir dan Just the Two of Us. Dipandu oleh Brur Diwa dan Nona Fira—mereka berdua menggunakan bahasa jadul— lekasan kali ini mengangkat tema tentang musik dari masa ke masa, dan menghadirkan narasumber dari berbagai generasi. Narasumber pertama adalah ratu disko tahun 80an, Zus Lusy. Beliau bercerita tentang pengalamannya menjadi pemandu acara ajojing pada era 80an hingga 90an di Crazy Horse, yang dulu berada di Borobudur Plaza. Menurut Zus Lusy,  ajojing saat itu bisa dibilang serupa dengan poco-poco pada jaman sekarang. 

[ngg src=”galleries” ids=”9″ display=”basic_thumbnail” thumbnail_crop=”0″]Usai Zus Lusy mengenang keseruannya berajojing-ria di masa lalu, trio penata gerak dan musik, Unggry, Santi Zaidan, dan Gundhi ngobrol tentang dinamika musik zaman sekarang. Mereka berbagi cerita soal suka-duka menjadi penyiar radio menghadapi  perkembangan teknologi yang tumbuh pesat di era digital ini. Trio ini juga berbincang soal geliat pertunjukkan dan festival yang tumbuh subur pada 2010an, serta kemunculan industri rekaman rumahan pada 2017/2018 yang memudahkan proses rekaman musik. Setelah itu, PELAT EL kembali tampil membawakan lagu Can We Talk dan Sakura.

Sesi berikutnya diisi oleh Sob Alit dan Sob GepengKK, duo MC yang sempat merajai berbagai pentas seni atau pensi di Yogyakarta. Sob GepengKK telah memulai karir lebih dulu sebagai MC Pensi pada 1996, sedangkan Sob Alit memulai debutnya sebagai MC pada 2003. Pensi yang menjamur di era 2000an banyak diisi oleh musisi lokal Yogyakarta. Mereka pun berbagi cerita soal perbedaan antara pensi era 2000an dengan pensi yang sedang tren saat ini. 

Lekasan Ngayogjazz 2022 kali ini ditutup dengan sedikit kisah unik dari trio penata gerak dan musik, saat mereka menjadi pranata acara Ngayogjazz. Dilanjutkan dengan penampilan pamungkas PELAT EL yang membawakan lagu Fly Me to the Moon dan Nurlela. Lekasan wis rampung tandane Ngayogjazz saya cerak honn, ayo wis padha cepak-cepak hurung?