Jazz dengan Sentuhan Rock dan Afrobeat, Nationaal Jeugd Jazz Orkest (NJJO) & Maarten Hogenhuis (Belanda)
Sempat memeriahkan Ngayogjazz 2020 secara daring, Nationaal Jeugd Jazz Orkest (NJJO) kembali hadir untuk memeriahkan pergelaran tahunan ini secara luring, dengan formasi yang berbeda honn. Grup orkestra ini akan membawa formasi ketujuh NJJO beranggotakan David Puime (drum), Mees Booden (bass), Ella Zirina (gitar), Jelle Willems (keyboard/piano), Jaïnda Buiter (vokal), Fleur Peereboom dan Daan Kluwer (saksofon tenor), Jeline Weening dan Martin Diaz (saksofon alto), Pepijn Mouwen (saksofon bariton & klarinet bass), Alvaro Jiménez, Stijn Mol dan Ernesto Montenegro Perez (trompet), Huub de Jong dan Olav Schoorlemmer (trombon), Jeroen Vermazeren (trombon bass), Celia Matamoro (basun), Hugo Pieters (horn) dan Stan van Rixtel (perkusi).
NJJO akan berkolaborasi dengan Maarten Hogenhuis, seorang master saksofon, komposer, arranger dan juga pemimpin band. Selama dua tahun terakhir ini, NJJO dan Maarten Hogenhuis sedang menjalani proses bersama untuk menjadi musisi top dengan mengikuti berbagai tur nasional dan internasional.
Untuk Ngayogjazz 2022, NJJO membawakan repertoar baru yang digubah oleh Hogenhuis dengan sentuhan jazz, rock dan afrobeat. Aransemen ini banyak dipengaruhi oleh isu kontrol iklim dan hak perempuan. Pada 11 Maret lalu, single terbaru mereka Avalanche dirilis ke publik, dan akan diikuti oleh peluncuran single serta album lainnya. Penasaran ora honn dengan penampilan grup asal Belanda ini? Ojo nganti keliwat yo honn!