[ngg src=”galleries” ids=”3″ display=”basic_thumbnail” thumbnail_crop=”0″]Mendekati usia sweet seventeen, pergelaran tahunan yang digelar di desa ini tidak berhenti untuk mengenalkan dan merespon jazz. Tak hanya itu, Ngayogjazz pun terus berkembang merespon kondisi terkini. Ngayogjazz belajar untuk selaras seperti halnya musik jazz. Ada kesetaraan, interaksi, tenggang rasa, adaptif dan improvisasi secara organik dalam Ngayogjazz. Jazz sebagai laku hidup. Inilah spirit yang diusung dalam pelaksanaannya.
Di desa nanti, kita semua akan belajar nge-jazz a la Ngayogjazz kepada warga. Sinergi antara jazz dan desa telah menciptakan harmoni yang sama dengan musik jazz. Kultur kehidupan di desa yang selaras antara manusia, budaya, dan alam sama seperti jamming session dalam musik jazz honn.
Sedulur jazz selalu diundang untuk bertamu ke desa setiap tahunnya. Tentu saja GRATIS tidak dipungut biaya bagi siapapun. Ngayogjazz juga menghadirkan kesetaraan bagi seluruh sedulur jazz yang hadir, tanpa memandang alas kaki atau pakaian yang dikenakan. Kabeh oleh melu guyup e Ngayogjazz (Semua boleh ikut guyubnya Ngayogjazz).
[ngg src=”galleries” ids=”4″ display=”basic_thumbnail” thumbnail_crop=”0″]Kesenian tradisional dan Pasar Jazz adalah bentuk keterlibatan masyarakat setempat sebagai tuan rumah penyelenggara Ngayogjazz. Pada Pasar Jazz sendiri, ada booth prioritas yang menampilkan potensi desa. Dodolane beragam, mulai kerajinan hingga kuliner. Ini adalah salah satu bentuk dukungan untuk memajukan UMKM desa. Berbagai komunitas seperti seni, fotografi, otomotif hingga perupa pun juga turut diberikan ruang untuk memeriahkan perhelatan tahunan ini. Ben soyo meriah honn!
Komunitas dan para musisi jazz dari berbagai daerah di Nusantara selalu digandeng dan dilibatkan setiap tahunnya. Ngayogjazz menjadi ruang ekspresi yang beragam dan luas, tidak sebatas mempresentasikan musisi ternama saja. Dukungan terhadap komunitas dan musisi muda menjadi salah satu agenda utama Ngayogjazz. Selain itu, Ngayogjazz juga berusaha menciptakan ruang untuk pertukaran ilmu dan pengalaman bagi musisi muda melalui kegiatan workshop bersama musisi senior. Momen ini menjadi wadah untuk persemaian “bibit” baru musisi jazz. Hasil workshop ini kemudian dipresentasikan pada saat Ngayogjazz digelar, wangun to honn?
Inilah upaya Ngayogjazz dalam menambah bala kurawa untuk turut memeriahkan kegiatan seni dan kabudayan. Harapannya, semoga kedepannya elemen pendukung kegiatan seni terus berkembang, dan apresiasi dari para penonton dan penikmat seni pun semakin meningkat.